Lampung Timur, Sinar Lampung News.Com - Ini bukanlah Bangunan Tugu seperti yang biasa kita temukan di setiap Perempatan Jalan, tapi ini asalah kuburan Warga Tionghoa. Letaknya berada persis di belakang Ruko Sukadana Pasar, Kabupaten Lampung Timur. Tak tahu persis tahun berapa kuburan Tionghoa ada di lokasi ini.
Dan belum ditemukan pula literatur yang menceritakan detail seberapa banyak warga Tionghoa pernah bermukim di Sukadana.
Tapi apapun itu, setidaknya keberadaan kuburan Tionghoa ini menjadi jejak sejarah yang menegaskan bahwa di masa lampau pernah ada warga Tionghoa bermukim di Sukadana.
Hal ini berkaitan erat dengan sejarah Sukadana yang di masa lampau pernah menjadi kota perdagangan.
Sukadana, yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Lampung Timur, memiliki sejarah sebagai kota perdagangan yang cukup penting terutama pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Pada masa itu, Sukadana merupakan pusat Onder Afdeling, sebuah wilayah administratif yang dikepalai oleh seorang kontrolir Belanda dengan bantuan seorang demang (patih) pribumi.
Sejarah Sukadana juga mencatat perannya dalam perdagangan rempah, khususnya lada, sejak lama. Sebuah artikel di Gatra.com menyebutkan bahwa petani di Gerem Pawiki, Desa Sukadana Baru, masih menanam lada hingga kini.
Ini menandakan bahwa wilayah tersebut memiliki warisan sebagai pusat produksi lada hitam sejak masa lampau.
Dengan demikian, Sukadana dapat dikatakan sebagai kota perdagangan dengan sejarah yang kaya, meskipun perkembangannya tidak sepesat wilayah lain di sekitarnya.
Perannya sebagai pusat Onder Afdeling dan perdagangan rempah, terutama lada, memberikan warna tersendiri dalam sejarah Lampung Timur.
Tapi sayang, perkembangan kota yang dulu kaya akan Rempah-rempah terutama lada hitam, sangatlah lambat untuk beekembang seperti Desa-desa yang lainnya. (Red/Yudi.W)
Social Header